Thursday 13 June 2019

Siap-siap! Esports Bakal Masuk Olimpiade 2020

Siap-siap! Esports Bakal Masuk Olimpiade 2020 - Pengaruh antusias peminatnya, sekarang industri esports berkembang seperti itu cepat hingga Intel pun membicarakannya dengan IOC terkait esports masuk Olimpiade 2020 sebagai salah satu cabang yang dipertandingkan. Komite Olimpiade Internasional juga sudah menampilkan atensinya untuk memasukkan cabang olahraga esports dalam acara Olimpiade yang akan diselenggarakan di Jepang khususnya kota Tokyo pada tanggal 24 Juli hingga 9 Agustus 2020. Apalagi Intel dan Komite Olimpiade Internasional (IOC) pernah menjalankan kerjasama ketika Olimpiade musim dingin di Pyeongchang pada bulan Februari 2018. Via kerjasama hal yang demikian, Intel pernah membawakan pengalaman bermain game yang menakjubkan melalui Intel Extreme Masters dan sebuah pameran terpisah yang menampilkan game dengan genre action-sports dari Ubisoft, Steep: Road to the Olympics yang sukses memamerkan esports, cabang olahraga masa depan.



Tak cuma itu saja, esports pun pernah dipamerkan ketika Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang. Lalu, tiga tahun dari sekarang esports akan tampil penuh di turnamen multi-sport yang berada di China. Oleh karena itu, Intel kembali mencoba untuk bekerjasama dengan IOC. Akan namun, hingga ketika ini masih belum ada konfirmasi dari pihak terkait. Tetapi, ada hal yang paling penting dan perlu diingat untuk memasukkan esports dalam Olimpiade menurut Thomas Bach selaku Presiden IOC. Dimana pihak IOC tak akan membiarkan game yang mengandung elemen kekerasan untuk dipertandingankan di Olimpiade. Meskipun masih belum ada kepastian dan konfirmasi lebih lanjut, namun ini merupakan suatu langkah yang ideal untuk esports supaya kesudahannya diakui dan mempunyai kesetaraan dengan olahraga tradisional.

Meskipun belum ada kepastian, masuknya esports dalam cabang olahraga yang akan dipertandingkan di Olimpiade 2020 kemungkinan akan membawa banyak respons publik. Meskipun yang sobat gamers ketahui, banyak orang masih menganggap game cuma membuang-membuang waktu saja, bukan? Tim ini dikarenakan kurangnya keterlibatan lahiriah di cabang olahraga esports. Meskipun memang esports kurang melibatkan gerakan lahiriah ketimbang olahraga tradisional pada umumnya, namun sebenarnya ada sebagian kesamaan loh. Tetapi olahraga esports dan olahraga tradisional sama-sama patut berlatih dalam lingkungan profesional yang kompleks, seperti mempunyai fasilitas pelatihan, pelatih, analis, dan pun spesialis gizi mereka sendiri. Atlet di kedua tim juga akan dilatih sebagian jam sehari serta dijaga kesehatan lahiriah dan mental mereka untuk tampil maksimal di laga tingkat tertinggi. Jadi, ayo ubah persepsimu mengenai esports.

Menurut diamati dari sisi keuangan, esports memang tak mempunyai pendapatan yang lebih besar dibandingkan dengan olahraga tradisional. Tetapi, industri esports sedang berkembang dengan cepat, pun pembayaran, penghargaan turnamen, dan sponsor tumbuh setiap hari. Atlet olahraga tradisional terkemuka seperti Michael Jordan, Rick Fox, dan Christian Fuchs pun tertarik untuk mendukung dan mengoptimalkan industri esports dampak melihat potensinya.


Apakah esports punya tempat di Olimpiade? Umpamanya kami, semua cuma persoalan waktu saja hingga esports bisa bergabung menjadi cabang olahraga di Olimpiade karena esports sendiri sudah mulai menjadi olahraga yang legal.  tim olahraga tradisional saja mempunyai tim esports sendiri.  Golden State Warriors yang mempunyai tim Golden Guardians League of Legends, lalu ada Houston Rockets yang merupakan salah satu pemilik dari Clutch Gaming.

So, bagaimana menurutmu sobat gamers? Apakah esports cocok menjadi komponen dari Olimpiade?

TOP GAME :
PUBG
MOBILE LEGENDS
ARENA OF VALOR
DOTA 2 

0 comments:

Post a Comment